Selasa, 25 Agustus 2015

KEDEKATAN LOGIKA DAN BAHASA


Oleh : Abdul Cholik
Logika -seperti yang telah kita ketahui bersama- adalah ilmu yang membahas aturan main atau tata cara dalam berfikir supaya mendapatkan hasil pemikiran yang tepat dan benar, Jadi yang menjadi objek dalam logika adalah pemikiran (konsep) itu sendiri. Namun yang menjadi permasalahan berikutnya ialah konsep atau hasil pemikiran itu sifatnya abstrak yang tidak bisa diketahui secara empiris, jadi dalam menilai apakah pemikiran seseorang itu sudah logis (sesuai aturan) atau tidak kita pasti akan membutuhkan wadah atau media yang bisa menjembatani keabstrakan dari pemikiran itu menjadi hal yang konrit.
Dari sini maka bahasa akan menjawab permasalahan diatas. Dengan bahasa maka pemikiran itu bisa kita implemantasikan menjadi hal yang bisa dicermati secara empiris oleh orang lain, dengan bahasa pula secara otomatis kita akan bisa menilai sejauh mana ketepatan dari hasil pemikiran orang tersebut. Maka dari itu antara pemikiran yang logis dengan bahasa bagaikan dua mata keping uang logam yang tidak bisa terpisahkan, dan juga perlu kita  garisbawahi bahwa bahasa itu muncul didahului oleh konsep atau pemikiran yang lebih awal muncul atau tercipta.
Namun hal itu ternyata menimbulkan masalah baru juga, apakah secara otomatis juga orang yang lihai dalam berbahasa,menguasai kaidah bahasa bisa dikatakan orang yang logis dalam berfikir, begitu juga sebaliknya, apakah seseorang yang logis pasti bagus ia dalam berbahasa? . dan setelah kita cermati semua itu berada dalam lingkup keahlian yang berbeda-beda antara keduanya itu. Yang pasti orang yang terbiasa dengan berfikir logis mereka akan memiliki bobot yang lebih dalam aktifitasnya berbahasa.
Secara umum bahasa yang mengandung pemikiran yang logis ia akan mememenuhi kriteria sebagai berikut :
*      Berfikir harus sistematis dan analitis.
*      Ada hubungan dengan konsep konsep yang ditautkan.
*      Tidak boleh menimbulkan kontradiksi.
*      Jika sebuah kalimat terdapat hubungan antara konteks konteks yang bertentangan, maka kalimat itu tidak logis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar