Oleh : Abdul Cholik
Suaral
Segala macam keilmuan yang ada di dunia ini muncul pertama kali
dikarenakan atau paling tidak beriringan dengan suatu sebab, dimana dengan
sebab itu manusia butuh dan akhirnya menciptakan suatu keilmuan yang berkaitan
dengan hal tersebut.
Demikian pula dengan logika yang muncul (lahir) dikawasan Yunani
oleh kaum sofis dan para filusuf seperti Socartes, Plato, dan Aristotales.
Logika muncul disebabkan karena dalam realita banyak orang berfikir tak logis
sehingga memunculkan buah pikir (kesimpulan yang tak benar dan pasti, berangkat
dari hal tersebut logika lahir dengan membawa tujuan memberi rambu-rambu supaya
orang berfikir dengan benar.
Pada awal kelahirannya, logika sebagai ilmu itu ditandai dengan
adanya 6 buah buku mengenai logika yang ditinggalkan Aristoteles lalu
dikembangkan murid-muridnya hingga lahirlah logika tradisional yang berupa
teori-teori.
Dalam perjalanan selanjutnya logika yang berasal dari Yunani itu
dipelajari dengan mendalam oleh ilmuwan muslim tepatnya pada abad ke 11 H. Pada
masa ini Alfarabi melakukan studi yang belum ada pada masa sebelumnya yaitu
dengan menyelidiki/menguji kaidah-kaidah dalam berlogika (mantiq) dalam
proposisi kehidupan sehari-hari guna membuktikan benar atau salah.
Pada tahun 325 M logika menjadi hal yang dilarang oleh
gereja-gereja sehingga ilmu ini masa kemunduran. Setelah masa-masa itu logika
bangkit dan mulai berkembang sehingga menemukan bentuk yang sempurna dengan
tampilnya beberapa tokoh yang meneruskan pemikiran-pemikiran aristiteles
(logika tradisional) seperti Petrus Hispanus, Roger Racon, Ray Mundus Lulus,
dan Wilhem Ocham yang dari merekalah lahir logika modern (abad XII-XV).
Logika modern ini disempurnakan pada abad-abad selanjutnya yang
hingga sekarang menjadi tren dalam kehidupan modern dimana logika diaplikasikan
dalam hal atau yang berkaitan dengan sesuatu yang ada disekitar masyarakat
modern saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar